Menulis Untuk pulih
Ada luka yang tak bisa disembuhkan dengan obat. Ada rasa sakit yang hanya bisa dikeluarkan lewat kata. Di sini, aku menulis bukan karena aku sudah sembuh — tapi karena aku sedang berproses. Menulis untuk Pulih adalah tempatku bercerita tentang bagaimana kata-kata menyelamatkanku. Tentang trauma yang perlahan menemukan nama. Tentang perempuan yang akhirnya berani bicara — meskipun suaranya gemetar.
@mamimiraparis
1/29/2024
Menulis Saat Hati Masih Berdarah
Aku menulis bukan karena aku sudah baik-baik saja.
Aku menulis karena kalau tidak, mungkin aku sudah berhenti bernapas.
Ada malam-malam saat hanya halaman kosong yang mau mendengarkanku.
Saat tak ada orang yang bertanya, “Kamu baik-baik saja?”
— aku menjawabnya sendiri lewat paragraf yang panjang.
Kadang tulisan itu kacau.
Tak puitis. Tak indah. Hanya emosi mentah.
Tapi dari situlah aku pelan-pelan belajar:
bahwa menyembuhkan diri bukan soal menutup luka,
tapi memberi ruang agar luka itu bicara.
Aku masih menulis.
Dan aku masih belajar pulih.
“Luka itu tidak hilang. Tapi ia menjadi tinta.”
